PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mulai melakukan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran seiring memburuknya situasi keamanan di kawasan tersebut.
Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengungkapkan bahwa hingga Jumat malam, sebanyak 97 dari total 386 WNI yang terdaftar telah menyatakan kesiapan untuk segera dipulangkan ke Tanah Air.
“Sudah ada empat bus yang bergerak ke arah perbatasan negara tetangga, mungkin sekarang sudah sampai,” ujar Sugiono.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengatakan hal itu kepada wartawan seusai mendampingi Presiden Prabowo Subianto di Bandara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025) malam.
Evakuasi ini dilakukan secara bertahap karena berbagai kendala teknis dan geopolitik yang menghambat mobilitas antarnegara, terutama menyusul penutupan hampir semua penerbangan menuju dan dari Teheran.
Jalur Udara Ditutup, Evakuasi Gunakan Transportasi Darat dan Diplomasi Aktif
Sugiono menekankan bahwa jalur udara saat ini tidak bisa digunakan akibat peningkatan serangan udara di kawasan dan penghentian layanan penerbangan ke ibu kota Iran.
Baca Juga:
Salim Group Usai 1998: Krisis, Restu Politik, dan Strategi Anthony Salim
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
“Karena hampir seluruh penerbangan ke Teheran ditutup, kami hanya bisa menggunakan jalur darat,” kata Sugiono dalam pernyataan yang dikutip dari laman resmi Kemlu.
Kementerian Luar Negeri pun telah menginstruksikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran untuk mengawasi dan menilai situasi keamanan secara berkala serta menyusun rencana evakuasi yang aman dan terkoordinasi.
Sejak Rabu (18/6/2025), status siaga di KBRI Teheran ditingkatkan dari Level 2 menjadi Level 1, menandakan situasi genting yang membutuhkan respon cepat dan intensif dari aparat diplomatik.
“Intensitas serangan Israel semakin meningkat, kemudian yang disasar juga bukan saja target-target militer, tetapi juga target-target sipil,” jelas Sugiono.
Baca Juga:
Lebih dari 200 Orang Bentrok Lawan ICE di LA, Aksi Damai Imigran Disambut Represi Militer
Istana Akui Evaluasi Kemenkes Sedang Berlangsung Usai Kritik dari Fakultas Kedokteran Menguat
Koordinasi Lintas Negara: Indonesia Minta Akses Mudah untuk Evakuasi
Langkah evakuasi tidak hanya melibatkan aparat dalam negeri, namun juga koordinasi lintas batas dengan negara-negara tetangga Iran seperti Turki, Armenia, dan Azerbaijan.
“Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan negara tetangga Iran, memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti, warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasannya,” kata Sugiono.
Pemerintah menyadari bahwa eskalasi konflik dapat menyulitkan upaya penyelamatan jika tidak dilakukan secara cepat dan terorganisasi.
Karena itu, Kementerian Luar Negeri terus menjalin komunikasi intensif dengan seluruh WNI di Iran dan wilayah perbatasan melalui KBRI Teheran.
“Mulai malam ini, kami juga mengkomunikasikan terus kepada seluruh WNI di Iran untuk selalu menjalin komunikasi yang dekat dan erat dengan Kedutaan,” ujar Menlu Sugiono.
Pemerintah Jamin Kepulangan WNI dengan Langkah Cepat dan Terukur
Meski 97 WNI telah bersedia dievakuasi, jumlah ini bisa bertambah seiring proses evakuasi tahap selanjutnya yang akan dilakukan secara bergelombang.
Baca Juga:
Nama Budi Arie Setiadi Muncul dalam Dakwaan Judi Online, Jaksa Siap Panggil Sebagai Saksi
Komitmen Sosial PROPAMI Care Terwujud dalam Bantuan Nyata ke Anak Panti
“Kalau seluruh WNI itu 386, kalau yang terdaftar ya,” kata Sugiono merujuk pada data resmi yang dikumpulkan oleh KBRI Teheran hingga pekan ketiga Juni 2025.
Pemerintah RI mengimbau agar WNI yang belum melapor segera menghubungi KBRI untuk didata dan difasilitasi evakuasinya, apabila kondisi keamanan terus memburuk.
Langkah mitigasi ini tidak hanya menunjukkan respons cepat pemerintah terhadap krisis, tetapi juga menjadi bagian dari perlindungan maksimal bagi WNI di luar negeri sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan WNI.
Dalam situasi genting seperti ini, kecepatan dan ketepatan koordinasi diplomatik menjadi hal yang menentukan keselamatan warga negara di wilayah konflik.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center