Lebih dari 200 Orang Bentrok Lawan ICE di LA, Aksi Damai Imigran Disambut Represi Militer

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 10 Juni 2025 - 14:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. (Facebook.com @Donald J. Trump)

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. (Facebook.com @Donald J. Trump)

LOS ANGELES – Lebih dari 200 pengunjuk rasa turun ke jalan di pusat kota Los Angeles pada Minggu, 08 Juni 2025, untuk memprotes penggerebekan imigrasi yang dilakukan aparat federal di seluruh California.

Aksi yang semula berlangsung damai berubah ricuh ketika pasukan Garda Nasional AS dan petugas dari Immigration and Customs Enforcement (ICE) menggunakan gas air mata dan granat asap untuk membubarkan kerumunan.

Beberapa jurnalis dan aktivis imigran dilaporkan mengalami kekerasan fisik saat aparat menembus barikade warga di sekitar Civic Center.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bentrok tersebut terjadi sehari setelah pemerintah federal meningkatkan intensitas penggerebekan di komunitas migran di San Diego, Fresno, dan Los Angeles.

Menurut pengamatan langsung wartawan Xinhua, sebagian besar pengunjuk rasa terdiri dari imigran Latin dan pendukung HAM yang menolak kebijakan deportasi massal pemerintahan Presiden Donald Trump.

Pengunjuk Rasa Serukan Aksi Damai, Aparat Tanggapi dengan Represi

Salah satu pengunjuk rasa yang diwawancarai menyampaikan bahwa massa tidak memiliki niat untuk melawan aparat.

“Kami ingin menyampaikan suara kami secara damai. Tapi mereka mengirim tentara bersenjata lengkap ke tengah kota. Apakah itu pantas?” ujarnya.

Saksi mata lain melaporkan bahwa kekacauan pecah ketika aparat memblokade seluruh jalur keluar dari lokasi unjuk rasa, memicu dorongan spontan dari massa yang mulai panik.

Beberapa pengunjuk rasa mengibarkan bendera putih sebagai simbol aksi damai, namun tetap menjadi sasaran tembakan gas air mata.

Insiden ini memunculkan pertanyaan serius tentang proporsionalitas penggunaan kekuatan militer terhadap warga sipil yang tak bersenjata.

Reaksi Pemerintah Negara Bagian: Imbauan Damai dari Gubernur Newsom

Gubernur California Gavin Newsom segera merespons kejadian tersebut melalui unggahan di media sosial.

“California, jangan terprovokasi. Jangan beri Donald Trump alasan untuk membungkam kalian. Tetap damai, tetap bersuara,” tulisnya.

Newsom menegaskan bahwa aparat negara bagian tidak terlibat langsung dalam tindakan kekerasan terhadap massa, dan meminta Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk memberikan klarifikasi.

Sejumlah pejabat lokal, termasuk Wali Kota Los Angeles Karen Bass, menyerukan penyelidikan independen atas dugaan pelanggaran HAM dalam penanganan unjuk rasa ini.

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah federal belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden bentrokan tersebut.

Kebijakan Deportasi Trump Tuai Kritik Tajam Komunitas Sipil

Kebijakan imigrasi Presiden Trump dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan tajam dalam intensitas dan cakupan wilayah.

Laporan Human Rights Watch menyebutkan bahwa lebih dari 4.000 warga migran ditangkap di California dalam kurun waktu dua minggu terakhir.

Aktivis menilai bahwa penggerebekan ini merupakan bentuk kriminalisasi atas status migrasi dan tidak mencerminkan asas keadilan serta kemanusiaan.

“Kami melihat ini sebagai bentuk etnonasionalisme negara terhadap komunitas rentan,” ujar Rosa Gutierrez, direktur organisasi hak imigran Unidos por Justicia.

Peningkatan penindakan oleh ICE juga berdampak terhadap kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum lokal, terutama di komunitas Latin dan Asia.

Kebebasan Pers Terancam: Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Negara

Beberapa organisasi jurnalis mengutuk keras tindakan aparat terhadap reporter yang sedang meliput demonstrasi.

Dalam laporan Committee to Protect Journalists (CPJ), dua jurnalis dari media lokal dilaporkan mengalami luka memar setelah dipukul oleh aparat saat mencoba menghindar dari tembakan gas air mata.

Salah satunya, Michael Rojas dari LA Independent, mengatakan bahwa ia menunjukkan kartu persnya, namun tetap ditarik dan dijatuhkan ke trotoar.

“Ini bukan hanya pelanggaran terhadap hak pers, tapi juga terhadap hak publik untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi,” ujar CPJ dalam pernyataannya.

Asosiasi Jurnalis Nasional mendesak Departemen Kehakiman untuk membuka investigasi atas kemungkinan pelanggaran kebebasan pers dalam penanganan unjuk rasa.

Solusi Damai atau Represi yang Berulang?

Bentrokan di Los Angeles menunjukkan ketegangan mendalam antara kebijakan federal dan nilai-nilai lokal yang mengedepankan inklusivitas.

Ketegangan ini mencerminkan polarisasi politik yang makin tajam menjelang pemilu 2026, di mana isu imigrasi menjadi senjata politik utama.

Langkah jangka pendek yang dapat diambil adalah mengedepankan dialog terbuka antara komunitas migran dan pemerintah daerah, serta mendesak transparansi tindakan federal.

Pemerintah negara bagian harus menjamin bahwa hak untuk menyuarakan pendapat dan berkumpul secara damai tetap dilindungi oleh konstitusi.

Masyarakat sipil, media, dan aparat hukum perlu bersama-sama membangun sistem penegakan hukum yang lebih humanis, adil, dan demokratis.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Harga Murah Pati Kacang Polong Kanada Picu Penyelidikan Antidumping Tiongkok
Kolaborasi Meksiko dan Kanada: Langkah Positif Menghadapi Ketidakpastian Tarif AS
Brasil Tolak Tarif Impor Amerika Serikat dan Lindungi Mineral Langka Nasional
Pertemuan PM Thailand dan Kamboja Hasilkan Gencatan Senjata Segera
Berselisih dengan Kardinal Soal Defisit Keuangan Vatikan, Kondisi Paus Fransiskus Sebelum Dirawat
Salah Satunya Negara Indonesia, Sebanyak 9 Negara Disepakati untuk Jadi Anggota Perkumpulan BRICS

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 06:43 WIB

Harga Murah Pati Kacang Polong Kanada Picu Penyelidikan Antidumping Tiongkok

Jumat, 8 Agustus 2025 - 07:51 WIB

Kolaborasi Meksiko dan Kanada: Langkah Positif Menghadapi Ketidakpastian Tarif AS

Rabu, 30 Juli 2025 - 15:43 WIB

Brasil Tolak Tarif Impor Amerika Serikat dan Lindungi Mineral Langka Nasional

Selasa, 29 Juli 2025 - 11:45 WIB

Pertemuan PM Thailand dan Kamboja Hasilkan Gencatan Senjata Segera

Selasa, 10 Juni 2025 - 14:51 WIB

Lebih dari 200 Orang Bentrok Lawan ICE di LA, Aksi Damai Imigran Disambut Represi Militer

Berita Terbaru

Wamentan Sudaryono memberikan sambutan dalam Pelantikan Pengurus Pusat PERHIMPI, menekankan pentingnya data cuaca untuk masa depan pertanian Indonesia. (Dok. Kementan)

Ekonomi

Solusi dari Kementan untuk Petani Hadapi Cuaca Ekstrem

Jumat, 22 Agu 2025 - 15:32 WIB